Teknologi dan Media sudah menjadi bagian kehidupan masyarakat modrn ini. Positif dan Negatif pun mengiringi kebiasaan manusia di era modern ini. Berkomunikasi merupakan sifat alami manusia karena manusia merupakan makhluk social. Media-media yang menawarkan komunikasi menarik dan cepat tersebar di internet.
Kebiasaan hidup, ide, informasi bahkan sampai gumaman pun menghiasi media komunikasi. Facebook yang sempat sangat “buming” di tahun 2007 s/d 2011 merupakan salah satunya. Hamper semua masyarakat modern memiliki account ini.
Pengguna FB secara terus menerus menuangkan pikiran dan rasa mereka disini yang terkadang lupa akan malu. Bahkan ada yang berkeluh kesah dan berdoa disini seakan Tuhan juga memiliki akun ini. Tanpa disadari FB menjadi media tempat mencurahkan seluruh isi hati yang adaptif.
Keberadaan Facebook mengingatakan saya akan keberadaan Tembok Barat di Palestina (sekarang Israel). Orang Yahudi menybutnya HaKotel HaMa’aravi (Tembok Ratapan). Bagi orang Muslim adalah Haa-et Al-Buraaq (Tempat Nabi Muhammad SAW mengikat “Buraaq” sebelum naik ke surga bertemu Allah SWT).
Tembok ini menjadi sengketa antara umat Muslim dan Yahudi. Bagi Yahudi tembok ini merupakan reruntuhan Bait Suci yang dibangun oleh Raja Salomo (Nabi Sulaiman) putra Nabi Daud as dan dihancurkan oleh bangsa Romawi. Sedangkan bagi Muslim, tembok ini merupakan bagian dari Masjid Al-Aqsha dan digunakan oleh Nabi Muhammad SAW untuk mengikat kuda bersayapnya (Al-Buraaq) pada peristiwa Isra Mi’raj.
Sekarang ini Tembok Ratapan (diberi julukan oleh orang non-Yahudi) menjadi tempat berdoa dan pengakuan dosa bagi orang Yahudi. Mereka percaya bahwa disana berdiam "Shekhinah" (Kehadiran Illahi). Orang Yahudi datang kesini untuk berkeluh kesah atas dosa – dosa mereka , keadaan dan memohon ampun karena mereka yakin berdoa disini sama saja berdoa dengan Tuhan.
Pada masyarakat modern keberadaan New Media jenis jejaring social ada sangat banyak. Tak sedikit dari pengguna baik sadar ataupun tidak telah memperlakukan account jejaring social mereka seperti Tembok Ratapan. Berdoa, bersedih, berkeluh kesah, memohon ampun dan hal-hal yang harusnya ditunjukan kepada Tuhan terhampar disini. Kita pasti pernah dan sering menjumpai fenomena ini.
Banyak yang menyerukan tentang tujuan awal dari para pembuat media jejaring social dari berbagai macam sudut pandang. Walaubagaimanapun, keberadan jejaring social juga memiliki dampak positif dan negatif yang sangat besar dalam kehidupan. Apapun tujuan awal dari pembuat media ini, tentunya bukanlah alasan kita untuk menjadi tidak mau tahu tentang tekhnologi , memusuhi ataupun menjadi fanatic. Pengguna yang cerdas dan dewasalah yang membuat jejaring social menjadi bermanfaat, bukan merusak.
Bermanfaat seperti ini
Daftar Pustaka
http://www.isuhangat.net/v1/2012/02/21/berhati-hati-dengan-dinding-facebook/
http://id.wikipedia.org/wiki/Tembok_Ratapan
http://bumbata.co/17445/apa-itu-tembok-ratapan-sejarah-dan-kisah-tembok-ratapan/
http://sejarah.kompasiana.com/2012/03/08/mitos-%E2%80%9Ctembok-ratapan%E2%80%9D-445257.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar